Lomba dan Seminar Matematika kembali hadir untuk para pecinta matematika di seluruh Indonesia. Pada tahun ke 25 ini, LSM menyapa para pesertanya dengan tema Mathematics for Golden Generation serta acara dimeriahkan dengan warna segar yaitu pale violet red.

Lomba dan Seminar Matematika XXV ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, dibagi menjadi dua acara utama; yaitu Lomba Matematika tingkat nasional yang diperuntukkan seluruh siswa SMP dan SMA sederajat dan Seminar Nasional Matematika yang dibuka untuk umum, baik mahasiswa maupun non mahasiswa. Hal yang baru di LSM XXV in adalah untuk lomba matematika nasional SMA telah menjadi tingkat nasional, di mana sebelumnya hanya se-Jawa.

Untuk lomba matematika SMP dan SMA tingkat nasional ini terdiri dari dua babak. Babak yang pertama, merupakan babak penyisihan yang dilakukan serentak di 10 regional wilayah Indonesia yaitu Palembang, Jakarta, Bandung, Purwokerto, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Banjarmasin, dan Makassar pada tanggal 11 Februari 2017. Dari babak penyisihan ini, terpilihlah 54 peserta lomba tingkat SMP dan 31 besar peserta SMA untuk mewakili wilayah mereka pada babak semifinal dan final yang dilaksanakan di FMIPA UNY pada tanggal 25 Februari 2017.

“Senang bisa lolos sampai babak semifinal dan bisa ke jogja.”, ungkap salah satu peserta yang berasal dari Makassar.

Setelah melewati babak semifinal, para peserta diberi waktu untuk istirahat dan juga diajak melepas penat dengan disuguhkan beberapa hiburan sembari menunggu pengumuman yang lolos ke babak 25 besar SMP dan 5 besar SMA. Setelah pengumuman, babak semifinal menyisakan 25 peserta lomba SMP dan 5 peserta lomba SMA. Untuk SMP, babak 25 besar dilaksanakan dan diambil 10 terbaik di mana 5 teratasnya akan melakukan Lomba Cerdas Cermat. Untuk babak final (5 besar) SMA langsung disajikan dalam bentuk Lomba Cerdas Cermat. LCC SMA maupun SMP ini dilaksanakan di Ruang Sidang 2 FMIPA UNY.

Setelah melewati beberapa babak perlombaan, akhirnya untuk tingkat SMP diambil 10 pemenang dengan Juara 1 atas nama Nathaniel Lukas Christianto dari SMP Karangturi Semarang. Untuk tingkat SMA, diambil 5 besar dengan Juara 1 atas nama Daud Willy Octavian Oentoro dari SMA Kristen Tri Tunggal.

Sedangkan, untuk seminar nasional matematika kali ini mengusung tema “Penerapan Matematika dan Pendidikan Matematika untuk Membangun Generasi Emas yang Produktif dan Mampu Bersaing di Kancah Internasional”. Seminar ini dilaksanakan di Ruang Seminar FMIPA UNY. Acara dimulai pukul 08.00 WIB, diawali oleh penampilan paduan suara HIMATIKA FMIPA  UNY dan Tari Wira Pertiwi yang berasal dari Jawa Tengah. Acara dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua panitia, Izh-har Karuniawan dan Wakil Dekan FMIPA UNY, Bapak Dr. Slamet Suyanto, M.Ed., dan dilanjutkan dengan pukul gong oleh Wakil Dekan I sebagai pertanda resmi bahwa seminar telah dimulai.

Memasuki acara inti, yaitu seminar oleh keynote speaker, Bapak Suharlan, S.H. MM yang merupakan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Beliau menjelaskan tentang Kartu Indonesia Pintar yang merupakan salah satu program unggulan dari Kemendikbud. Beliau memaparkan bahwa mata pelajaran utama perlu dibingkai dengan kompetensi pembelajaran dan inovasi  karena belajar tidak di sekolah saja. Siswa disarankan aktif di ekstrakurikuler, misalnya Pramuka, Debat, dan lain-lain. Selain itu, kita sebagai pemerintah melakukan pemerataan kualitas pendidikan karena di Indonesia bagian timur masih membutuhkan kualitas maupun kuantitas pendidik agar Indonesia bisa bersaing di kancah Internasional.

Kemudian, dilanjutkan seminar utama dengan dua pembicara yaitu Prof. Dr.rer.nat. Dedi Rosadi, S.Si., M.Sc. yang merupakan Guru Besar dari Universitas Gadjah Mada dan  Dr. Djamilah Bondan Widjajanti yang merupakan Dosen Pendidikan Matematika UNY.  Seminar utama ini dibersamai  oleh Ibu Kuswari Hernawati, S.Si., M.Kom. sebagai moderator. Pembicara yang pertama yaitu Bapak Prof. Dr. rer.nat. Dedi Rosadi, S.Si., M.Sc., beliau menyampaikan bahwa secara umum, siswa Indonesia lemah di semua aspek konten maupun kognitif, baik untuk matematika maupun sains, juga  menyampaikan tentang mungkinkah membangun generasi emas matematikawan, serta contoh aplikasi matematika dan statistika. Pembicara kedua yaitu Ibu Dr. Djamilah Bondan Widjajanti menyampaikan salah satunya tentang kelas matematika yang dapat melahirkan generasi yang mampu berkontribusi dalam kegemilangan generasi emas Indonesia. Kelas yang dimaksud adalah kelas yang dinamis, hidup, dan berfikir, yaitu kelas yang pada saat pelajaran matematika semua siswanya antusias atau bersemangat, menunjukkan rasa ingin tau yang tinggi, bersikap kritis, percaya diri dalam meyelesaikan masalah yang kompleks, dan lain sebagainya. Setelah seminar utama selesai, dilanjutkan dengan ISHOMA dan seminar paralel yang dilaksanakan di gedung D01 lantai 1 dan 2 gedung FMIPA UNY.

Begitulah serangkaian LSM XXV yang puncaknya dilaksanakan pada 25 Februari lalu. Sampai jumpa di LSM tahun depan.