Di sejuk mentari aku berdiri
Mencoba menekuni hati akan suatu yang tak pasti
Sedang aku dalam belenggu cinta dan sayang
Di ujung nadi dan perasaan yang tak karuan
Siapakah sosok bersayap itu?
Terus menari dalam pandangan
Menggelorakan hati untuk senantiasa dipikirkan
Benarkah dia bidadari?
Sudahlah, aku tak harap untuk kembali berjumpa
Bila iya mungkin saja,
Ia bidadari surga
Tapi siapa?
Hilir mudik berhembus rasa tertarik
Tak khayal aku untuk bercinta dengannya
Bahkan parasnya pun baru sekejap di mata
Sungguh ini derma Yang Maha Kuasa
Siapa kau sebenarnya?
Engkau anggun bagaikan angsa
Gejolak elok bukan karena dunia
Melainkan welas asihmu pada titipan-Nya
Tak seburuk parasnya, tak sekasar kalbunya
Engkau angsa yang putih bersih bak mutiara
Kala dulu kau dihadapku, aku mencium bau surga
Namun aku tak tergesa wahai angsa
Engkaulah angsa itu
Yang tersadar aku bidadari surga mimpi
Ku tahu kau siapa, kini
Hanya saja waktu singkatlah sangat tuk menjumpai
Apabila kau benar untukku,
Masa ini yang akan mempersatukan kau dan daku
Bukan sekedar cinta pada pandangan pertama
Namun membangun sayang atas nama-Nya
Karena ku tahu, engkaulah Bidadari Surga