Magrib dan Isya
Oleh: Devra
Magrib dilahirkan isya dimatikan
Masih beranikah telingaku ini mendengar yang buruk
Masih beranikah mataku ini melihat yang buruk
Masih beranikah mulutku ini berkata buruk
Masih begitu beranikah aku menyelipkan nama selain Engkau dalam hati kecil ini
Masih beranikah aku menunda ibadah kepadamu Ya Rabb
Magrib dilahirkan isya dimatikan
Masihkah kami begitu mencintai dunia ini
Masihkah kami berani menyentuh HP kami
Membaca WA kami membuka Ig kami
Masihkah kami enggan membuka Al-quran
Masihkah kami berani mencintai selain cinta pada-Mu
Magrib dilahirkan isya dimatikan
Cukupkah bekal kami ya Rabb
Cukupkah cinta kami pada-Mu
Cukupkah amal kami untuk ke surga Mu
Magrib dilahirkan isya dimatikan
Cukupkah sholawat kami untuk Rasulullah
Cukupkah cinta kami untuk Sang Baginda
Magrib dilahirkan isya dimatikan
Apa tangan ini masih enggan berdoa pada-MU menengadah rahmat-Mu
Apa kaki ini masih enggan melangkah ke masjid rumah indah-Mu
Apa mulut ini masih enggan berdzikir Pada-Mu dan meminta ampunan-Mu
Apa mata ini tetap bosan membaca ayat-Mu
Apa telinga ini akan tetap ragu mendengar lantunan ayat-Mu