Sumber gambar: metroindonesia.com/Witono

Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu universitas yang sangat memfasilitasi mahasiswanya untuk berprestasi di berbagai perlombaan. Salah satu mahasiswa yang merasakan manfaat tersebut adalah Asma’ Khoirunnisa’. Asma’ Khoirunnisa’ merupakan mahasiswi yang berasal dari prodi Statistika angkatan 2021 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Dia termasuk salah satu mahasiswa yang cukup aktif mengikuti perlombaan ataupun kompetisi, baik yang di dalam maupun di luar kampus. Baru-baru ini, Asma’ bersama timnya berhasil menjuarai salah satu kompetisi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Lomba Inovasi Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (LIKMI).

Lomba Inovasi Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia merupakan kompetisi bisnis tingkat nasional yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang sudah memiliki progres atau business plan. Lomba yang diselenggarakan oleh Kemahasiswaan Universitas Negeri Yogyakarta ini dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa jenjang D3/D4/S1 dari universitas di Indonesia. Bentuk dari kompetisi LIKMI ini adalah perlombaan yang berupa presentasi dari bisnis yang sudah terealisasi yang dilihat dari berbagai aspek, baik keuangan, keberlanjutan, hingga sosial ekonomi. Pada lomba ini, inovasi usaha yang dibawakan Asma’ dan timnya berjudul W’q Mawon (Kultur Jawa-Magelang dalam Seni Grafika One Line Retro Minimalism) yang termasuk ke dalam kategori usaha fashion (UFA).

Bak ungkapan “hasil tidak mengkhianati usaha”, prestasi yang diraih Asma’ dan timnya merupakan buah dari usaha dan persiapan yang telah mereka lakukan sebelumnya. Salah satunya dengan melakukan studi ke pasar tertentu, karena kemajemukan Indonesia sehingga diperlukan formulasi khusus untuk tiap segmentasinya. Didalam kerja keras Asma’ bersama tim, ada juga berbagai halangan yang dilalui dalam mengikuti perlombaan ini. Karena dilaksanakan secara daring, hambatan utamanya adalah sinyal yang tidak stabil serta kondisi ruangan yang digunakan cukup menggema. Selain hal teknis tersebut, dijumpai juga sejumlah kendala lain seperti hambatan dalam koordinasi tim dan konsultasi dengan dosen pembimbing. Kendati demikian, hambatan-hambatan tersebut dapat dilalui oleh Asma’ dengan kegigihannya dan dukungan dari rekan setimnya, Laily Nurul Khasanah dari prodi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan, serta dosen pembimbing yang menurutnya sangat suportif dan perhatian yaitu Bapak Heru Sukoco, S.Si., M.Pd., sehingga hampir semua detail kesulitan Asma’ dan timnya dapat terselesaikan setelah berdiskusi bersama.

Setelah menjuarai lomba bukan berarti perjalanan Asma’ usai. Pihak UNY terus memberikan dukungan dan arahan sebagai bentuk follow up kompetisi ini, seperti kegiatan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Selain itu, Asma’ juga terus menekuni bisnis yang ia jalankan tersebut supaya dapat terus berkembang. Menurut Asma’, lomba LIKMI ini selain memberinya wawasan yang luas juga memberinya kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman dari Universitas lain seperti UGM,UNJ, dan lain-lain dengan ide-ide mereka yang unik dan kreatif. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh dewan juri juga sangat kritis sehingga mengasah jiwa berwirausahanya serta mendorongnya untuk lebih berpikir out of the box.