Kesravo kembali menggelar acara tahunan berupa seminar keprofesian, kali ini dengan tema”Lulusan Jurusan Pendididkan Matematika Kerja Apa ?” pada hari Jumat, 17 April 2020 pukul 19:30 WIB. Akibat pandemi covid-19 kondisi tidak memungkinkan dilaksanakannya secara tatap muka sehingga seminar hanya dapat dilaksanakan dalam forum diskusi berupa WAG. Seminar ini diikuti 190 peserta, Aisyah Fatkhi Navila sebagai moderator acara dan diisi oleh beberapa pembicara. Seminar kali ini diisi oleh tiga pemateri yang juga merupakan alumni dari Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta. Sebelum acara dimulai, Aisyah sebagai moderator terlebih dahulu menyampaikan tata tertib seminar keprofesian sehingga . Acara dibuka dengan sambutan Bapak Dr. Ariyadi Wijaya, M.Sc selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika, “From UNY we can go to anywhere” dengan dipertebal kalimat tersebut terlihat jelas semangat Bapak Ari dalam menyampaikan motivasinya. Selanjutnya, sambutan dari Kak Syaifullah Yusuf Ramadhan selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY.
Sesuai tata-tertib yang telah dishare, Aisyah selaku moderator acara mengubah setting WAG ‘hanya admin yang dapat mengirim pesan’ agar dapat memahami materi yang akan disampaikan setiap pembicara. Materi yang pertama disampaikan oleh Kak Cici Tri Wanita, Program Director of INSPIRASI dengan judul “Antara Aku, Gelar, dan Pekerjaanku.” Menurut Kak Cici, yang pertama kali dilihat oleh recruiter bukan soal IP kita berapa tapi attitude kita dalam dunia kerja. Setelah selesai pemateri pertama yang disampaikan oleh Kak Cici dilanjutkan dengan tanya-jawab dengan tiga penanya tercepat. Terlebih Aisyah mengubah setting agar peserta dapat menyampaikan pertanyaannya. Pertanyaan pertama disampaikan oleh Wiwied Ishartuti “Bagaimana pertimbangan dalam dunia kerja ketika study lanjut tidak linear dengan Matematika ?”.Pertanyaan kedua disampaikan oleh Siti Uminasiah “Bagaimana mengaplikasikan ilmu kuliah di lapangan?”. Berikutnya, disampaikan oleh Muhammmad Abdullah “Bagaimamana dalam menyikapi diri ketika kita down dalam mencari pekerjaan yang sesuai kebutuhan kita ?”
“Dalam dunia kerja tidak mempertimbangkan linear jurusan masa lalu asal kita mampu dalam memberikan alasan yang logis. Dunia kerja ini menghubungkan ilmu matematika dengan apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Sudah dalam bekerjapun kita masih perlu belajar dan belajarpun tidak harus ditempat orang pelajar namun dimana saja. Asalkan terdapat niat ingin mencoba dan memperjuangkannya.” Kesimpulan yang disampaikan oleh Kak Cici.
Sebelum memasuki materi kedua, WAG disetting ulang ‘hanya admin yang dapat mengirim pesan’. Pemateri selanjutnya disampaikan oleh Kak Wahyu Riyanjono, IT Analyst at PT. BANK BPD DIY dengan judul “Lulus S1 Matematika Sebagai IT Profesionals”. Menurut Kak Wahyu, penting sekali lulusan matematika mengetahui IT bahkan semua anak matematika harus bisa coding. Coding dapat melatih seseorang untuk berpikir sitematis, solutif, dan kreatif. Setelah selesai pemateri kedua yang disampaikan oleh Kak Wahyu dilanjutkan dengan tanya-jawab dengan tiga penanya tercepat. Terlebih Aisyah mengubah setting agar peserta dapat menyampaikan pertanyaannya. Pertanyaan pertama disampaikan oleh Syaifullah Yusuf “Apakah seorang system analyst didasari oleh kemampuan koding yang tinggi? Dan bagaimana merealisasikan gagasan mengenai aplikasi dalam coding ?” Pertanyaan kedua disampaikan oleh Adelia Damayanti “Bagaimana cara kita mengasah skill pemrograman dalam keterbatasan lingkup Jurusan Pendidikan Matematika ?” Berikutnya, disampaikan oleh Ratih Kusuma Millennium “Apakah data science termasuk kedalamnya, apakah ada kelebihan tertentu dalam program java dan C++(seperti yang disampaikan) dan apakah semua software pemrograman terdapat library atau dokumentasinya?”
“ Kemampuan dasar system analyst bukan berupa coding namun teknik analisa juga penting dalam memperbaiki coding. Skill ini berkembang ketika kita telah menemukan masalah dan ingin mencari solusinya tentu diperlukan teman yang berhasrat sama untuk saling berdiskusi/membuat program yang aneh. Bahasa pemrograman apapun yang digunakan sebuah perusahaan bukan karena terdapat kekurangan di program lainnya namun untuk mempermudah leader dalam mengondisikan dan dokumentasi sangat pentinting dalam program.” Kesimpulan yang disampaikan oleh Kak Wahyu.
Sebelum memasuki materi terakhir, WAG disetting ulang ‘hanya admin yang dapat mengirim pesan’. Pemateri selanjutnya disampaikan oleh Kak Udhi Sapto Vilanata, Digital Marketing dan Data Analyst at Hipwee dengan judul “Tips Mencari Passion serta Pekerjaan Yang Cocok” Menurut Kak Udhi, Untuk mengetahui pekerjaan yang cocok maka kita harus mencari passion diri terlebih dahulu dari pada hanya memikirkan pekerjaan yang harus related dan bergaji besar. Dan bukan hanya passion yang diperjuangkan tapi IKIGAI sebuah tujuan hidup. Setelah selesai pemateri ketiga yang disampaikan oleh Kak Udhi dilanjutkan dengan tanya-jawab dengan tiga penanya tercepat. Terlebih Aisyah mengubah setting agar peserta dapat menyampaikan pertanyaannya. Pertanyaan pertama disampaikan oleh Risma Nabilah “Skill apa yang harus dipersiapakan dan bagaimana cara menunbuhkan analytical dan critical thinking sebagai mahasisw di era digilat 4.0 ?” Pertanyaan kedua disampaikan oleh Syaifullah Yusuf “ Tantangan dalam menemukan passion Kak Udhi dan bagi data analyst dalam society 5.0 ini?” Selanjutnya pertanyaan yang terakhir oleh Ira H. Sinaga “Hal apa saja yang wajid diketahuai oeleh seorang analisisis ?”
“ Skill tergantung dengan bidang apa yang akan kita apply. Sehingga pilih satu/beberapa job dalam mempersiapakannya. Untuk menumbuhkan analytical dan critical thinking disarankan sering membaca jurnal maupun studycase web luar negeri. Karena kita bekerja dengan data, berarti kita harus memastikan sumber data valid dari awal sampai ujung. Bagian inilah analisis terberat menurut saya.” Kesimpulan yang disampaikan oleh Kak Udhi.
Masih terdapat beberapa pertanyaan yang masih ditampung dan akan dijadikan notulensi untuk warga Jurdikmat. Tepat pukul 22:30 acara berjalan dengan lancar dan semoga dapat menambah pengetahuana mengenai profesi. Bahwa profesi tidak selalu linear dengan gelar yang kita peroleh.
Hasil Notulensi Seminar Keprofesian 2020 selengkapnya dapat dilihat di Seminar Keprofesian 2020