PPKO HIMATIKA FMIPA UNY Melaju ke Abdidaya lewat Inovasi Rumah Sampah Digital

 

Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPKO) HIMATIKA FMIPA UNY 2025 kembali menunjukkan kiprahnya sebagai organisasi mahasiswa yang mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat setelah berhasil lolos menuju tahap Abdidaya Ormawa 2025. Program ini berawal dari tujuan besar Abdidaya yang mengedepankan penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan melalui kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang terstruktur, kolaboratif, dan berkelanjutan. Abdidaya tidak hanya mendorong Tim PPKO untuk meningkatkan kemampuan soft skill dan hard skill mahasiswa, tetapi juga memastikan bahwa berbagai inovasi teknologi dan sosial dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Dalam konteks inilah PPKO HIMATIKA FMIPA UNY hadir dengan program-program yang berbasis kebutuhan lapangan, mulai dari edukasi lingkungan hingga implementasi sistem digital yang memudahkan pengelolaan sampah secara terpadu.

 

Dalam pelaksanaannya, PPKO HIMATIKA FMIPA UNY mengusung tiga program utama yang menjadi pilar pengabdian. Program pertama adalah pembentukan Rumah Sampah Digital melalui Website “SADAKAH (Sampah Dadi Berkah)” yang berfungsi sebagai sistem pendataan, pemilahan, dan pemasaran sampah berbasis digital. Website ini juga dilengkapi dengan fitur manajemen yang memudahkan pengurus dalam mencatat setoran sampah warga secara lebih efisien dan transparan. Program ini diperkuat dengan pembentukan pengurus Rumah Sampah Digital dan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) agar pengelolaan berjalan sistematis dan berkelanjutan. Program kedua adalah Gerakan Generasi Sadar Sampah (G2S2), sebuah rangkaian edukasi kepada SD Muhammadiyah Bogor dan SMPN 1 Playen mengenai pentingnya kesadaran lingkungan melalui kegiatan kreatif seperti pembuatan lilin aromatik dan piring anyaman dari sampah plastik, serta penyaluran papan edukasi tentang waktu penguraian sampah. Program ketiga adalah pelatihan pengelolaan sampah organik dan anorganik melalui workshop pembuatan Pupuk Organik Cair (POC), budidaya maggot BSF, mini garden dari botol plastik, hingga pelatihan pembuatan produk olahan dari minyak jelantah dan sampah plastik. Semua program ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian masyarakat dalam mengelola sampah.

 

Inovasi unggulan PPKO HIMATIKA FMIPA UNY adalah Rumah Sampah Digital berbasis Website SADAKAH. Inovasi ini muncul sebagai respons atas hasil survei yang menunjukkan bahwa sebagian besar bank sampah di Kalurahan Playen masih menggunakan pencatatan manual yang rentan kehilangan data dan tidak efisien. Melalui Website SADAKAH, seluruh proses mulai dari pencatatan, pemilihan jenis sampah, hingga penjualan dapat dilakukan secara real-time sehingga masalah pengelolaan yang sebelumnya lambat dan tidak terstruktur dapat teratasi. Tidak hanya menyediakan platform digital, tim juga menguatkan tata kelola melalui pembentukan kepengurusan Rumah Sampah Digital dan pendampingan intensif agar masyarakat benar-benar mampu mengoperasikan sistem tersebut secara mandiri. Pendekatan yang memadukan teknologi, pemberdayaan, dan penguatan kelembagaan inilah yang menjadi keunggulan Tim PPKO HIMATIKA FMIPA UNY dalam mengelola programnya.

 

Dalam merancang program, PPKO HIMATIKA FMIPA UNY menerapkan metode berbasis data sejak awal. Tim melakukan survei kebutuhan dan identifikasi masalah melalui observasi lapangan, wawancara, dan studi kondisi lingkungan di Kalurahan Playen agar program yang dibentuk benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Survei ini kemudian dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) bersama perangkat desa untuk memastikan keselarasan antara program Ormawa dengan perencanaan desa. Pada tahap implementasi, berbagai kegiatan workshop, edukasi, dan pelatihan dilakukan dengan pendekatan partisipatif sehingga masyarakat dapat memperoleh pengalaman langsung dan mampu menerapkan hasil pelatihan tanpa bergantung pada tim. Pendampingan teknologi untuk Website SADAKAH juga dijalankan secara bertahap agar pengurus lokal dapat menguasai sistem pengelolaan digital tersebut.

 

Strategi yang diterapkan PPKO HIMATIKA FMIPA UNY hingga mampu lolos Abdidaya meliputi penyusunan target yang jelas, pemetaan masalah secara mendalam, serta pengembangan inovasi berbasis teknologi untuk meningkatkan efektivitas program. Tim menjalankan komunikasi internal yang solid melalui pembagian tugas yang jelas, rapat rutin, dan koordinasi intensif untuk menjaga keselarasan seluruh anggota. Selain itu, kolaborasi dengan berbagai mitra eksternal seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, sekolah, komunitas lingkungan, dan tokoh masyarakat memperkuat dampak implementasi program. Pendampingan dosen pembimbing dan evaluasi berkala turut memastikan program berjalan dengan standar kualitas yang tinggi.

 

Capaian terbesar dari program ini terlihat ketika Website SADAKAH berhasil menarik perhatian Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Pemerintah secara resmi mengambil alih website tersebut dan merencanakan penerapannya pada 360 bank sampah di seluruh kabupaten. Ini merupakan indikator kuat bahwa inovasi yang dibangun oleh mahasiswa tidak hanya bermanfaat secara lokal, tetapi juga memiliki relevansi dan nilai strategis bagi pengelolaan lingkungan di tingkat kabupaten. Di tingkat desa, pengesahan Pengurus Rumah Sampah Digital melalui Surat Keputusan (SK) Lurah Playen menjadi bukti bahwa program telah diakui secara kelembagaan dan siap dilanjutkan masyarakat secara mandiri. Capaian ini menegaskan bahwa program PPKO HIMATIKA tidak berhenti sebagai program sementara, melainkan membawa dampak berkelanjutan yang bisa direplikasi.

 

Masyarakat Kalurahan Playen memberikan respons yang sangat positif terhadap seluruh rangkaian kegiatan PPKO HIMATIKA FMIPA UNY. Warga menunjukkan antusiasme tinggi melalui partisipasi aktif dalam setiap kegiatan, mulai dari mengikuti workshop, membantu pembuatan fasilitas seperti kandang Maggot, hingga menjadi pengurus dan nasabah Rumah Sampah Digital. Mereka juga mampu membuat Pupuk Organik Cair (POC) dan piring anyaman secara mandiri, serta berkomitmen untuk memilah sampah dan mengikuti kegiatan bank sampah secara rutin. Partisipasi aktif ini menunjukkan bahwa program telah berhasil menyentuh aspek kesadaran masyarakat sekaligus menciptakan perubahan perilaku dalam pengelolaan lingkungan.

 

Indikator keberhasilan program tidak hanya tampak dari capaian teknis, tetapi juga dari kekuatan kolaborasi yang terbangun selama pelaksanaan. Perguruan tinggi menyediakan dukungan administrasi, pembekalan, dan pendanaan yang memadai. Dosen pendamping memberikan bimbingan intensif melalui pertemuan rutin, sementara Ormawa HIMATIKA berperan sebagai motor penggerak yang memastikan keberlanjutan program. Kerja sama dengan DLH Gunungkidul, perangkat desa, dan komunitas lingkungan semakin memperkuat aspek legalitas, akses, dan efektivitas program. Kekompakan internal tim juga menjadi faktor penting yang membuat seluruh kegiatan dapat berjalan secara konsisten dan terstruktur.

 

Visitasi Abdidaya yang dilakukan oleh tim penilai bertujuan untuk memverifikasi seluruh capaian program dan memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilaporkan benar-benar terlaksana di lapangan. Visitasi ini tidak hanya menilai keberhasilan teknis seperti jumlah kegiatan atau produk pelatihan, tetapi juga melihat dampak langsung pada masyarakat, keberlanjutan program setelah mahasiswa kembali ke kampus, dan kualitas inovasi yang dihasilkan. Tim Visitor mengevaluasi keseluruhan ekosistem program mulai dari teknologi, tata kelola, partisipasi warga, hingga kolaborasi dengan lembaga eksternal.

 

Dalam menjalankan program, Tim PPKO HIMATIKA FMIPA UNY menghadapi berbagai tantangan. Luasnya cakupan wilayah Kalurahan Playen yang terdiri dari tujuh padukuhan membuat proses sosialisasi dan pelaksanaan program membutuhkan usaha ekstra. Jumlah anggota tim yang besar juga berpotensi menimbulkan miskomunikasi jika tidak dikelola dengan baik. Selain itu, aktivitas pertanian warga yang padat membuat partisipasi warga fluktuatif. Namun, tim mampu mengatasi tantangan tersebut melalui pendekatan berbasis padukuhan, pengaturan jadwal yang fleksibel, serta komunikasi internal yang intensif. Kerja sama dengan DLH Gunungkidul juga membantu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan.

 

Setelah visitasi, Tim Visitor Abdidaya memberikan sejumlah rekomendasi strategis untuk memastikan keberlanjutan program. Beberapa di antaranya adalah perlunya peningkatan sosialisasi penggunaan Website SADAKAH kepada warga lansia atau warga yang masih kesulitan menggunakan teknologi. Mereka juga menyarankan penguatan standar keamanan produk olahan seperti lilin, sabun, dan piring anyaman, serta pentingnya analisis biaya BEP untuk menentukan harga jual produk secara akurat. Selain itu, tim visitor mendorong padukuhan yang belum aktif dalam pengelolaan bank sampah untuk meniru padukuhan yang sudah berjalan baik, serta memperkuat kolaborasi dengan DLH terutama terkait sinkronisasi data digital lintas padukuhan dan replikasi Website SADAKAH pada ratusan bank sampah di Kabupaten Gunungkidul.